Personal Branding Korban PHK

Personal Branding Korban PHK
Oleh: Yons Achmad
Penulis | Pembicara | Pencerita
(Storyteller. Founder Brandstory.ID)

Sebuah cerita, walau singkat saja, ternyata bisa membuka komunikasi yang lumayan efektif untuk keberlangsungan karir maupun bisnis. Diam, bergerak dalam sunyi, memang bisa dilakukan. Tapi, membuka diri atas beragam aktivitas yang kita lakukan, membuka peluang untuk kolaborasi dan sinergi lebih banyak lagi. Seperti kisah seorang senior yang sedikit akan saya ceritakan sekarang.

“Bro kayaknya lu ada sesuatu yang baru ya, kita ngopi yuk,” katanya tempo hari. Seorang senior, punya jabatan dan posisi cukup mentereng di sebuah perusahaan swasta. Tentu, ajakan-ajakan demikian saya sambut dengan suka cita. Kenapa? Biasanya, memang kerja-kerja kolaborasi berawal dari ngopi-ngopi seperti ini. Kita banyak ngobrol seputar keluarga, karir dan bisnis.

Sampai, sebuah kalimat terucap. “Sebenere, aku barusan di PHK, bingung juga mau ngapain nih, belum siap bisnis, tiba-tiba di PHK gue, bulan ini terakhir kerja,” ceritanya dengan nada ketrenyuhan dan mendadak suasana menjadi agak sunyi.

Kawan senior ini, kontak kembali setelah akhir-akhir ini saya juga buka dan aktifkan kembali media sosial dan jejaring dunia maya lainnya. Termasuk dia tahu saya dan tim punya “mainan,” tepatnya “layanan” baru bernama “Brandstory”. Dia juga sesekali katanya menonton video Podcast yang kita jalankan. Aha. Alhamdulillah.

Umurnya, sudah 40 +. Artinya, walau bisa cari misalnya pekerjaan baru, bisa tapi tak mudah. Maka, solusi yang coba dibuka adalah dengan melakukan “Personal branding”. Upaya, yang tentu saja butuh proses, tidak instan, tapi punya dampak yang tak bisa diremehkan begitu saja.

Ceritanya di PHK, agak mirip dengan seorang HRD Google yang mendadak dipecat (di PHK) bahkan saat wawancara. Saat mewawancarai seorang calon karyawan, tiba-tiba akses yang dia gunakan terputus. Saat masuk web internal perusahaan, ternyata gagal. Dia pikir ada masalah teknis. Tapi beberapa saat kemudian, dia terima email di-PHK, sekaligus pemberitahuan sekian karyawan yang di PHK bersamaan. Sadis memang.

Dirinya sebenarnya masih agak syok saat ceritakan kondisinya. Tapi, “Life Must Go On”. Selepas obrolan senja itu, pelan-pelan personal branding dijalankan. Dengan andalkan beberapa Teknik “Storytelling”. Aktif membagikan cerita, pengalaman selama sekian tahun bekerja di bidangnya. Rutin menulis, berbagi kisah, membuat video-video pendek, ingin menulis buku, belum kesampaian, tapi prosesnya sedang berjalan.

Akhirnya, “pecah telur” juga. Diundang menjadi pembicara. Memang, dalam kelas yang masih terbatas. Tapi itu awalan bagus. Sebuah proses personal branding yang pelan-pelan menghasilkan. Inilah kisah mantan karyawan yang di PHK yang kemudian pelan-pelan berkiprah menjadi pembicara dibidangnya.

Saya kira inilah keajaiban “Do something”, bukan sekadar kita kudu gerak melakukan sesuatu, tapi lebih filosofis lagi, yaitu sebuah “Panggilan untuk bertindak”. Ia sekian lama kemudian, ternyata sudah menjadi seperti yang juga saya jalani. Menjadi penulis, pencerita dan pembicara. Jalan hidup yang, sebenarnya setiap orang bisa menjalankannya. Dia kini, dari korban PHK, bisa menjadi pribadi yang kembali bangkit dan berdaya. Selamat Bro. []

Foto : Ilustrasi

About the Author

Yons Achmad

Yons Achmad
Penulis | Pembicara | Pencerita
(Storyteller. Founder Brandstory.id)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like these