Jangan Guru Gembul Lagi, Saatnya Nyalakan Kepakaran Diri

Jangan Guru Gembul Lagi, Saatnya Nyalakan Kepakaran Diri
Oleh: Yons Achmad
Penulis | Pembicara | Pencerita
(Storyteller. CEO Brandstory.ID)

Akhir-akhir ini, banyak orang dibuat sewot dengan hadirnya Guru Gembul yang semakin moncer dan terkenal saja. Memang banyak yang bilang dia ngomong ngasal aja demi konten. Semua isu dilibasnya. Apa itu salah? Saya tak akan masuk ke perdebatan benar atau salah. Satu hal yang pasti, Guru Gembul sangat rajin buat konten dengan beragam tema yang dibahasnya. Terlepas setuju atau tidak isinya, yang pasti chanelnya sangat banyak penontonnya.

Nah, daripada sewot dengan Guru Gembul. Kini saatnya mereka yang merasa benar-benar pakar dibidangnya angkat bicara. Termasuk Anda, tentu saja. Ini solusinya, agar publik punya referensi dan narasumber yang memang tepat, pas dan benar-benar menguasai persoalan. Masalahnya, untuk membuat konten tak mudah, apalagi konsisten, istiqomah dan rutin mempublikasikannya. Inilah tantangan para pakar untuk bisa bersuara. Menyampaikan ilmu dan kepakarannya. Menjadi seorang intelektual publik.

Sekarang, amati orang berhasil di sekitar Anda. Mereka semua rata-rata adalah penjual yang berhasil. Konon, profesi penjual ini adalah profesi tertua yang pernah ada. Orang menjadi kaya-raya karena berhasil menjual dalam jumlah yang banyak.Sungguh beruntung orang yang berhasil melakukan penjualan dalam jumlah besar ini. Tentu akan berbanding lurus dengan penghasilan yang didapatkan.

Masalahnya, bagaimana kalau Anda tidak punya barang yang bisa dijual? Orang mungkin menyarankan untuk menjualkan barang orang lain. Silakan, alternatif bagus. Tapi, di sini, saya akan mengajak Anda untuk fokus pada keilmuwan, keahlian atau keterampilan apa yang bisa Anda jual Artinya, ada bisa menjual sesuatu tanpa ke luar modal terlebih dahulu. Modal 0 rupiah.

Dunia kini berubah, hari-hari ini, orang tak melulu harus menjual barang kepada orang lain agar bisa kaya. Orang hanya perlu memberanikan diri, percaya diri untuk tampil ke dunia asalkan memang ada sesuatu yang bisa diandalkan. Ya benar, berani untuk menjual kepakaran diri Anda.

Jual diri yang saya maksud di sini maknanya positif. Lebih jelasnya, sebut saja dengan “Menjual Potensi Diri”, “Menjual Kepakaran Diri”. Layaknya manusia, dia makhluk sosial. Pasti membutuhkan manusia lainnya. Hanya saja, tidak semua manusia membutuhkan manusia lainnya. Hanya orang-orang tertentu saja yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan dan manfaat bagi dirinya.

Dari sini, kita kemudian menjadi sadar dan bertanya-tanya.Apa yang sekiranya bisa kita berikan untuk menjawab kebutuhan orang lain? Solusi apa yang bisa kita berikan untuk menjawab masalah orang lain? Orang lain di sini bisa benar-benar seorang individu atau bisa diperluas sebagai lembaga, organisasi, perusahaan, institusi pendidikan, instansi pemerintah dst.

Tom Nichols menulis buku “Matinya Kepakaran” (Death of Expertise). Spirit buku itu banyak sekali. Saya membacanya sebagai peluang. Anda yang dikenal publik, maka Andalah yang menjadi bintang. Mungkin banyak yang lebih pintar, lebih jago, lebih mahir dari Anda. Tapi, ketika Anda berhasil membangun personal branding secara kuat, maka Andalah yang kemudian terpilih untuk menjadi sosok yang dibutuhkan dalam menyelesaikan beragam masalah yang hadir.

Yang perlu direnungkan sekarang. Apa kira-kira keilmuwan, skill (keterampilan), pengalaman yang bisa diandalkan agar dapat membantu lebih banyak lagi orang lain? Pilih sekiranya yang benar-benar Anda kuasai betul. Langkah berikutnya tentu saja berani mengenalkan diri dengan kepercayaan diri yang tinggi. Aktif berbagai ilmu, pengalaman dan skill (keterampilan) yang Anda kuasai di media sosial. Lalu gelar event yang lebih serius seperti seminar, pelatihan, workshop. Dengan begitu, Anda bisa berkontribusi membantu orang lain. Dan, Anda tentu juga bakal mendapatkan penghasilan darinya. Fokus pada potensi diri, kerja dan berkontribusi terus. Insyaallah rezeki bakal mengikuti. []

About the Author

Yons Achmad

Yons Achmad
Penulis | Pembicara | Pencerita
(Storyteller. Founder Brandstory.id)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like these